Langsung ke konten utama

Kegiatan Wirausaha Menurut Islam

Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang Bisnis dan Kewirausahaan Islam, jadi supaya paham isinya, silahkan baca dulu postingan sebelumnya yaa J

1. Motif Berwirausaha dalam Bidang Perdagangan
  • Dagang Buat Cari Untung. Seorang muslim bila menjual barang, harus dengan senang hati, gembira, ikhlas, dan memberi kesan baik terhadap pembeli. Menurut Hadis : “Allah mengasihi orang yang bermurah hati waktu menjual, waktu membeli dan waktu menagih piutang.”
  • Berdagang adalah Hobi. Konsep berdagang adalah hobi, kebanyakan dianut oleh para pedagang Cina.
  • Berdagang adalah Ibadah. Bagi orang Muslim, kegiatan berdagang dalam rangka beribadah kepada Allah Swt.
2. Berbuat Baik dapat Menenangkan Otak dan menyehatkan Badan
Berwirausaha memberi peluang kepada seseorang untuk banyak-banyak berbuat baik. Menurut penelitian Robert Omstein & Dr David Sobel, mereka yang selalu ingin berbuat baik dan membantu meringankan penderitaan orang lain, otaknya senang, tubuhnya akan lebih kebal terhadap penyakit. Jadi ada hubungan antara berbuat baik dengan kesehatan badan.
Nabi Muhammad berpesan: ”Ringankan atau mudahkanlah, jangan mempersukar, gembirakanlah jangan menggusarkan dan saling mengalahkan diantaramu.” (HR.Bukhari)

3. Perintah Kerja Keras
Berusaha dalam bidang bisnis dan perdagangan adalah usaha kerja keras. Dalam kerja keras itu, tersembunyi kepuasaan  batin, yang tidak dinikmati oleh profesi lain. Kemauan keras (azam) dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
 “Apabila engkau telah berazam, maka bertakwalah kepada Allah” (QS Ali Imran: 159).
 “Carilah kebahagiaan yang telah disediakan Allah di akhirat kelak, dan jangan kalian melupakan kebahagiaan kalian di dunia ini.” (QS Al-Qashas:77)
 “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kalian berusaha, maka oleh sebab itu hendaklah kalian berusaha  (HR.Thabrani)

4. Perdagangan Pekerjaan Mulia dalam Islam
Pekerjaan dagang sebagai suatu bagian dari bisnis,  dan pekerjaan dagang ini mendapat tempat terhormat dalam ajaran agama.  Nabi Muhammad SAW pernah ditanya:
 “Mata pencaharian apakah yang paling baik, Ya Rasulullah?” beliau menjawab: “Ialah seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.” (HR. A-Bazzar).
 “Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama para Nabi, orang-orang yang benar dan para syuhada.” (HR.Thabrani)

5. Perilaku Terpuji dalam Perdagangan
Enam sifat perilaku terpuji (Imam Al-Ghazali):
  • Tidak mengambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia dagang.
  • Membayar harga agak lebih mahal kepada pedagang miskin, ini adalah amal yang lebih baik daripada sedekah biasa.
  • Memurahkan harga atau memberi potongan kepada pembeli yang miskin, ini akan memiliki pahala yang berlipat ganda.
  • Bila membayar utang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang telah ditentukan.
  • Membatalkan jual beli, jika pembeli menginginkannya.
  • Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka jangan ditagih bila orang miskin itu tidak mampu untuk membayarnya, dan membebaskan mereka dari utang jika meninggal dunia.
6. Manajemen Utang Piutang
Dalam pergaulan hidup sehari-hari jarang kita jumpai orang yang tidak berutang. Bagi orang yang suka berutang, haruslah berhati-hati dan membuat rencana yang baik dalam mencicil utangnya. Jangan kita tidak mampu mencicil utang dan menunda pembayaran utang dengan janji-janji.
 “Utang adalah bendera Allah di bumi. Apabila Allah berkehendak untuk menghinakan orang, diletakkannya utang di pundak orang itu.” (HR. Hakim)
Rasulullah selalu berdoa:
 “Ya Allah, saya mohon perlindungan-Mu daripada duka cita dan kesedihan, saya mohon perlindungan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, saya mohon perlindungan-Mu daripada kekikiran dan sikap pengecut, saya mohon perlindungan-Mu daripada tumpukkan utang dan tekanan orang (HR. Avu Daud).
Kemudian Rasulullah berdoa:
 “Aku berlindung diri kepada Allah daripada kekufuran dan utang” (HR.Nasai dan Hakim)
 “ Ya Allah aku berlindung diri kepada-Mu daripada perbuatan dosa dan utang” (HR.Bukhari)
Kalau kita berjanji mau bayar tepatilah, sesuai firman Allah:
“Dan tepatilah segala janji, karena sesungguhnya janji itu akan meminta pertanggungjawabannya” (QS. Al-Isra:34)
Menurut hadits :
 “Siapa saja orang yang berutang, sedang ia sengaja untuk tidak membayarnya, maka ia akan bertemu dengan Allah sebagai pencuri.” (HR.Ibnu Majah dan Baihaqi).

7. Membina Tenaga Kerja Bawahan
Tenaga kerja yang dipekerjakan di perusahaan adalah partner pengusaha. Hubungan antara pengusaha dan pekerja harus dilandasi oleh rasa kasih sayang, saling membutuhkan, tolong menolong. Hadis yang mempertegas hubungan :
 “Manusia itu saling memberi rezeki kepada yang lainnya” (HR.Baihaqi).
 “Tiadalah kamu mendapat pertolongan dan rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu.” (HR Bukhari)
 “Pertolongan yang kamu berikan kepada orang yang lemah adalah sedekah yang paling utama (HR.Ibnu Abi Addunia).
Hadis Ibnu Umar, bersabda Rasulullah SAW: “Barang siapa memakai pakaian kesombongan di dunia, maka Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan pada hari kiamat”(HR Akhmad, Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah).
Sebuah hadis yang mempunyai implikasi agar harta dusahakan/diperdagangkan :
 “Barangsiapa mengurus anak yatim yang mempunyai harta, maka hendaklah ia memperdagangkan harta itu untuknya, jangan biarkan harta itu habis termakan sedekah (zakat).”   (HR.At-Tirmidzi dan Ad-Daruquthni)

Sifat-sifat Seorang Wirausaha
Sifat atau karakteristik yang harus dimiliki pengusaha Islami yaitu: Sifat Takwa, Tawakal, Zikir, dan Syukur. Sifat-sifat tersebut harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Ada jaminan dari Allah bahwa barangsiapa yang takwa kepada Allah, maka Allah akan mengadakan baginya jalan keluar, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Tawakal ialah suatu sifat penyerahan diri kepada Allah secara aktif, tidak cepat menyerah. Jaminan Allah sesuai hadits: “Allah akan memberi rizki seperti burung-burung yang keluar sangkar di pagi hari dan pulang petang dengan perut kenyang.” (HR. Tirmidzi). Sifat takwa dan tawakal akan tercermin dalam hubungan manusia muslim dengan Allah SWT seperti zikir dan bersyukur.
Berzikir = selalu menyebut asma Allah.
Bersyukur direfleksikan dalam bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sifat-sifat Seorang Wirausaha
Sifat atau karakteristik yang harus dimiliki pengusaha Islami:
1.       Jujur
Dalam hadis dinyatakan:  “Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan.” (HR Trmidzi).
2.       Niat Suci dan Ibadah
Bagi seorang muslim melakukan bisnis adalah dalam rangka ibadah kepada Allah, dan hasil yang diperoleh dalam bisnis akan dipergunakan kembali di jalan Allah.
3.       Azam dan Bangun Lebih Pagi
Rasulullah telah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi, selesai shalat subuh, jangan tidur, bergeraklah, carilah rizki dari Rabmu. Para malaikat akan turun dan membagi rizki sejak terbit fajar samapai terbenam matahari.
4.       Toleransi
Toleransi, tenggang rasa, tepo seliro, harus dianut oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis.
5.       Berzakat dan Berinfaq
Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi budaya muslim yang bergerak dalam bidang bisnis. Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan orang yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.”
Dalam hadis Qudsi Allah berfirman: “Berinfaqlah kamu, niscaya Allah akan memberi belanja kepadamu”.
Al-Quran menyatakan: “Barang siapa yang takwa kepada Allah niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS.At-Thalaq:2-3)
6.       Silaturahmi
Orang bisnis seringkali melakukan silaturahmi dengan partner bisnisnya ataupun dengan langganannya. Hal itu sesuai dengan ajaran Islam bahwa kita harus selalu mepererat silaturahmi.
Hadis Nabi menyatakan: “Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan silaturahmi.” (HR.Bukhari)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Saat Foto Box

Anak muda sekarang nggak foto-foto ? hmm... kayaknya kurang gaul deh, soalnya di jaman yang udah canggih ini, difoto itu udah jadi kebiasaan baru bagi remaja sekarang. Ada beberapa tips nih buat kalian yang suka foto box. 1. Pilih tempat yang nyaman Biasanya foto box itu suka ada di tempat-tempat yang ramai, seperti mall, plaza dll. Nah kalian tinggal pilih tempat yang paling menarik perhatian dan tentunya bagus juga. 2. Ajak teman atau orang terdekat kita Pastinya nggak asik dong kalau kita foto-foto sendiri, apalagi kalo difoto box , kesannya itu bakalan nggak hidup, terus kita juga nggak ada temen buat ber-ekspresi. 3. Berganti gaya dengan cepat Kalian harus tau, Foto box nggak seperti foto biasa, jadi setiap satu kali foto, kita harus cepet-cepet ganti gaya lagi, soalnya foto box itu diwaktu. Jadi sebelum kita difoto, kita harus mikirin gaya dan ekspresi apa aja yang bakalan kita tunjukin. 4. Tunjukin gaya yang paling keren Sia-sia dong kalo pas lagi di foto, gaya kita cuma biasa-

One Team, One Spirit, One Goal !!

Pemberian Simulasi Penulisan Salah satu kru layout Xpresi (Imam) mempresentasikan dami buatannya Masih kru layout Xpresi (Teteng Randi) mempresentasikan dami halaman galerinya Reporter Xpresi, belajar wawancara dan membuat artikel Wawancara bertemakan kehidupan anak gank di sekolah Teteng, Imam dan Riko, simulasi membuat dami untuk halaman All crew Xpresi memulai simulasi

Senja dengan Biru

Aneh, menurutku aneh saja tiba-tiba ada wanita yang menghampiriku, mengulurkan tangannya,  duduk disebelahku tanpa dipersilahkan, dan menatap senja bersama-sama. Aku sendirian, dia pun sama. Kami tidak banyak bicara, tetapi kami merasa dekat satu sama lain. Aku mengenal Senja seperti senja yang biasa aku lihat, dia datang dan pergi begitu saja. Kami bertemu, di satu minggu itu kami selalu menatap senja bersama-sama. Kami hanya sebagai penikmat senja, yang kebetulan dipertemukan, atau mungkin memang ditakdirkan untuk bertemu. Ya, aku percaya Pencipta senja itu telah menyusun rencana untuk mempertemukan kami. “Mengapa namamu Senja?” tanyaku tanpa berharap jawaban. Tatapanku tidak bertitik, sesekali memang menoreh kepada Senja, tapi segera ku alihkan kembali kepada senja yang lain ketika dia mulai menyadari sedang diperhatikan. “Aku menyukai senja sejak kecil, orang tuaku juga sama-sama penikmat senja, kami selalu menikmati senja bersama,” ujar gadis bernama Senja itu. Rambutnya ya